HIDUP DENGAN CINTA
Tiada yang salah dalam kehidupan. Awal sebelum kita dilahirkan didunia ini kita sudah memegang janji dari allah yaitu janji untuk bersaksi bahwa ALLAH Subuhana Wata’ala yang kusembah..lahir didunia ada yang memang diharapkan akan kehadirannya dan di besarkan dengan penuh kasih sayang, ada pula yang bernasib malang harus ditelantarkan setelah kehadirannya didunia dan mungkin harus diurus oleh orang lain hingga mendapat kasih sayang dari orang lain pula,atau mungkin diurus orang lain dengan kekerasan, ada bermacam-macam bentuk kehidupan kita di dunia ini tapi mungkin ada beberapa kesamaannya dalam hidup ini diantaranya kita diciptakan oleh satu pencipta yaitu ALLAH Subuhana Wata’ala, kemudian kita hidup dengan gelombang kehidupan yang sama seperti kita masing-masing pernah dalam hidup ini merasakan kebahagiaan dan kesedihan, alurnya yang mungkin berbeda mungkin awalnya kita merasakan bahagia setelah itu kita pasti akan mengalami kesedihan, dan sekarang mungkin kita akan bertanya mengapa ALLAH Subuhana Wata’ala menciptakan kebahagiaan kalau akhir-akhirnya akan ada kesedihan ????
” Menurut saya : kebahagiaan dan kesedihan diciptakan agar kita bisa merasakan keduanya kan bosan kalau hanya kebahagiaan yang ada, kebahagiaan atau kesedihan semuanya pasti berlalu dan memang separti itulah hidup”.
Sama dengan cinta, yang tadinya kita sangat mencintainya sewaktu-waktu kita bisa sangat membencinya. Cinta atau benci semuanya pasti berlalu dan akan terus berputar seperti sebuah siklus hujan. Itulah hidup apapun itu semua pasti berlalu karena begitulah seharusnya.
Dan sekarang akupun mengerti, lebih baik tahu dan merasakannya,dari pada mangetahui hanya sebatas pengetahuan kosong. Terutama tentang CINTA
CINTA itu ternyata memang indah dan siapapun yang pernah merasakannya pasti akan bahagia, seolah kita hidup dengan penuh warna dan semangat setiap nafas dan langkah kedepannya. Tapi di balik kebahagiaan itu ada yang namanya SAKIT HATI dan sangat tidak enak, sekuat apapun kita mencoba untuk mencegah yang namanya sakit hati kita tetap akan merasakan dan dahsyat sekali rasanya, rasanya tak ingin hidup lagi, pokoknya tak ada semangat lagi untuk hidup semua rasanya hampa dan kebencian luar biasa akan terlahir dari hati yang suci ini, tapi sehebat apapun kejadian itu semuanya pasti akan berlalu.
Aku sudah pernah merasakan keduanya. Dan aku bersyukur pernah merasakan hal itu, setidaknya aku mengetahui harus seperti apa menyikapi cinta kedepannya, dulu aku takut jatuh cinta karena aku tidak ingin sakit hati. Aku begitu takutnya sampai aku tak ingin pacaran.
Sehebat apapun kita menolak keberadaan cinta, dia pasti akan datang juga. Kata orang kalau kita berani jatuh cinta kita juga harus berani sakit hati, siapa suruh jatuh cinta??? He he he
Yah tidak ada yang suruh dia datang sendiri, tak pernah ada yang meminta kedatanganya, dan tak pernah pula ada yang meminta kepulangannya. Kayak Jalangkung saja datang tak di undang pulang tak di antar. Ck ck ck ck ck
Cinta memang seperti itu datang begitu saja tak mengenal berapa lama kita kenal dia,siapa dia,dari kalangan mana,bagaimana asal usulnya, berapa umurnya. Tidak, cinta tak mengenal hal-hal seperti itu dia lahir dari hati nurani sebagai suatu anugerah dari ALLAH sang pemilik cinta hakiki. ALLAH Subuhana Wata’ala adalah sumber dari segala sumber cinta di dunia ini.
Sekarang aku berani mengenal CINTA karena aku ingin membangun cinta bukan jatuh cinta, karena aku memiliki ALLAH Subuhana Wata’ala, dan aku hanya ingin jatuh cinta padanya dan menggantungkan cintaku padanya biarlah ALLAH Subuhana Wata’ala yang menuntungku pada cinta sejatiku, kalaupun aku suatu saat nanti akan sakit hati mungkin tak akan separah orang yang sakit hati pada umumnya karena aku memiliki ALLAH Subuhana Wata’ala yang bersamaku setiap saat ketika aku akan jatuh ALLAH Subuhana Wata’ala akan menolongku dan selalu bersamaku setiap saat dan memberikan cinta dengan mengisi setiap kesakitan dalam hati dan menggantikannya dengan ketenangan yang benar-benar terlahir dalam hati yang fitrah ini.
Bukan berarti aku berani mengenal cinta dan aku juga berani PACARAN. Oh TIDAK BISA !!!!
ALLAH Subuhana Wata’ala tidak mengijinkanku pacaran, makanya aku tidak ingin pacaran. Alasan lainnya cukup simpel yaitu kalau pacaran ada kata putus, tapi kalau dalam persahabatan tak ada yang namanya putus. Pernah tidak ada sahabat yang mengatakan kita putus ??? kan, tidak pernah. Paling-palin bombe’. Dan setelah saling maaf memaafkan insya allah semunya akan cepat kembali pada keadaan biasa. Tapi kalau dalam pacaran tidak seperti itu, kalau udah putus cari yang lain atau nyambun lagi,putus nyambung,putus nyambung. Apaan itu kayak tali aja kalau putus di sambung lagi lama-lama jadi pendek. Dan akhirnya BOSAN dan memang seperti itu manusia, akan terlahir kejenuhan dalam diri sendiri, hubungan pacaran yang di jalin lama kelemaan kan semakin renggang dan akhirnya timbul ketidak percayaan dari kedua belah pihak lalu akhirnya apa ??? Putus untuk selamanya. Ini belum nikah sudah muncul kejenuhan bagaimana kalau nikah nanti ????
Itulah sebabnya ISLAM tidak mengenal PACARAN, tak ada namanya PACARAN ISLAMI dalam islam yang ada adalah PERNIKAHAN, dan itu adalah sebaik-baiknya ATURAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar